Abiansemal (13/02/19) Cabai rawit atau cabai kathur, adalah buah dan tumbuhan anggota Genus Capsicum di Indonesai Cabai Rawit sangat terkenal sebagai bumbu masakan. Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada Skala scoville Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya. Para petani cabai di indonesia umumnya menanam cabai jenis ini di sawah. Salah satu petani cabai asal banjar Purwakerta Abiansemal I Wayan Narwana mengaku menanam cabai ini tidak setiap tahun dilakukan hanya pada kemarau saja tetapi dengan pasokan air yang cukup karena jika pada musim hujan dipastikan tanama cabai akan membusuk kelebihan air ungkapnya. Tanaman cabai memang cocok dibudidayakan di iklim tropis seperti indonesia. Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Ungkapnya Pak Herman petani Cabai yang juga berasal dari Banjar Purwakerta dimintai pendapat mengatakan Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl. Meskipun begitu, cabe rawit bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman akan berkurang. Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Ungkapnya (015/KIMABS)
Budidaya Cabe Rawit “Si Kecil yang Pedas”
13 Feb 2019