Abiansemal, (19/02/19) Umat Hindu di Bali melaksanakan hari suci Tumpek Krulut setiap 6 bulan sekali (210 hari). Tumpek krulut yang jatuh pada saniscara kliwon wuku krulut biasa disebut dengan upacara otonan gong atau gambelan, karena umat Hindu di Bali melaksanakan upacara terhadap gambelan dan gong tersebut, sehingga memiliki suara yang indah, merdu dan bertaksu. Pada rahina suci Tumpek Krulut yang bertepatan pula pada piodalan di Pura Gunung Sari yang terletak di Br. Gunung Abiansemal, masyarakat Br. Gunung sekaligus mengupacarai gambelan atau gong yang sering dipakai oleh seka gong dewasa, ibu-ibu maupun anak-anak dan adapula baleganjur baru untuk pemuda Br.Gunung Abiansemal yang di upacarai upacara pemelaspasan. Perbekel Desa Abiansemal, Ida Bagus Bisma Wiratma menuturkan " sebagai umat hindu kita melaksanakan hari suci tumpek krulut dimana kita memuja dewa Iswara dengan mengupacarai gambelan atau gong. Gambelan atau gong yang jika dimainkan melahirkan suara atau atau alunan musik yang indah. Alunan yang indah itulah yang membuat kita merasa tenang, nyaman, dan memberi rasa kebahagiaan tersendiri bagi yang menikmati maka dari kita sebagai umat hindu menghormati dan mengucapkan terimakasih dengan cara mengupacarai gambelan atau gong pada hari suci tumpek krulut. (019/KIMABS)
Tumpek Krulut Hari Otonan Gambelan
11 Feb 2019