<div> Abiansemal(28/09/2018)</div> <div> Keberadaan pura yang satu ini memang jauh dari hiruk pikuk atau pelaksanaan upacara yang megah. Kebanyakan lokasinya yang jauh dari rutinitas atau permukiman warga tetapi ada juga di tengah pemukiman warga.</div> <div>  </div> <div> Adalah Pura Ulun Suwi, didirikan bertujuan untuk pemujaaan manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa sebagai dewi kemakmuran/kesuburan. Pura yang pengemponnya petani ini jika lokasinya di daerah perdesaan maka eksistensinya tidak akan pudar. Petani sebagai penopang keberadaannya akan tetap menjaga kelestariannya, tetap melakukan pemujaan dan akan tetap berpikir seandainya pura mengalami kerusakan dan berusaha untuk memperbaiki.</div> <div>  </div> <div> <em>"Jika pura yang dulunya berdiri ditengah areal persawahan dan areal persawahan itu telah habis menjadi areal permukiman warga, ini yang menjadi kendala, terang Made Ranti. Lebih jauh dikatakan, permasalahan yang timbul adalah pura masih ada tetapi pangemponnya habis karena sawah telah dijual oleh pemiliknya, otomatis keberadaan pura ini antara ada dan tiada dengan wajah penuh harap agar eksistensi pura tetap terjaga"</em></div> <div>  </div> <div> Pebekel Abiansemal, Ida Bagus Bisma  Wiratma,SH saat dihubungi lewat ponsel mengatakan, keberadaan Pura Ulun Suwi merupakan bukti nyata rasa  subakti krama subak akan kebesaran Ida Sanghyang Widi Wasa  sebagai Dewi Kemakmuran. Maka dari itu petani sebagai pengempon berkewajiban untuk tetap melestarikan keberadaan pura ini sebagai bagian dari kebudayaan agraris.(001/KIMABS)</div>
Ulun Suwi, Sujud Bakti Petani Atas Kesuburan
29 Sep 2018