<div> Abiansemal(05/05/2018)</div> <div> "Rahajeng rauh bapak, Om swastyastu, kanggiang genahe asapuniki kawentenane," sapa wanita 40 tahunan ini, saat KIM mengunjungi tempat usahanya di banjar Dirgahayu, Abiansemal, selasa(5/9)</div> <div>  </div> <div> Ni Wayan Witamawi atau yang lazim disapa Men Novi, wanita paruh baya, kelahiran Badung ini menggeluti usaha kuliner khas Bali yaitu, pepes clengis. Usaha  yang digelutinya ini terbilang sudah cukup lama dan cita rasanya sangat berbeda dibanding yang lain yakni, gurih.</div> <div>  </div> <div> Ditanya terkait bahan baku, Men novi mengatakan, masih tersedia. Bahan baku pepes clengis adalah sari pati/endapan dari santan kelapa yang yang diperoleh sesaat setelah proses penyaringan minyak kelapa, yang tentunya diawali dengan proses pematangan santan kelapa hingga timbul minyak kelapa mentah.</div> <div>  </div> <div> "Sepuluh buah kelapa besar bisa menghasilkan 2 botol minyak kelapa dan untuk pepes bisa menghasilkan 20 buah pepes," teranya. Setelah didesak apakah bisa menghsilkan laba, Men Novi mengangguk pelan sembari dalam hatinya menghitung mungkin sangat tipis dan berharap ada pihak yang bisa memasarkan dan memberikan pinjaman lunak akan keberlangsungan usahanya nanti.</div> <div>  </div> <div> Perbekel Abiansemal, Ida Bagus Bisma Wiratma, S.H mengapresiasi atas usaha ekonomi rumah tangga seperti ini. "Jika diperlukan sarana prasarana usaha, silakan menghimpun diri membentuk satu kelompok usaha bersama, dan usulan pendanaan bisa disampaikan di desa yang tentunya harus melalui kelompok dan dikukuhkan sebagai kelompok usaha bersama(KUBE)," terangnya.</div> <div>  </div> <div> Seperti diketahui, di Abiansemal dan sekitar masih banyak kita jumpai pohon kelapa, baik unggul maupun lokal. Apalagi disetiap pekarangan rumah tangga banyak dijumpai pohon kelapa genjah. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha yang bahan bakunya dari buah kelapa.(001/KIMABS)</div>
Pepes Clengis Men Novi Manjakkan Lidah Konsumen
07 Sep 2018