<p> Abiansemal, (04/08/18) Telajakan merupakan Setiap wilayah memiliki kekhasan atau karakteristiknya sendiri. Terlebih Bali yang notabene daerah dengan segudang karakter yang menjiwai pulau kecil ini. Telajakan sebagai salah satu kearifan lokal yang menjadi karakter daerah seharusnya mampu kita maksimalkan untuk mencegah hilangnya lahan hijau akibat amukan tangan-tangan jahat yang hanya ingin mengeruk untung di tanah kelahiran ini.</p> <p> Sebenarnya potensi ini dapat kita manfaatkan untuk membangun lingkungan yang lebih berjati diri dan berkarakter di tengah kegamangan pemanfaatan lahan yang semakin kabur arahnya. Lahan ini adalah lahan kita, milik masyarakat maka akan lebih mudah ketika solusi dari permasalahan ini dilakukan dengan pendekatan ke masyarakat sendiri. Namun, fakta di lapangan sekarang berkata lain. Minim sekali kita temukan telajakan di depan bangunan perumahan masyarakat Bali. “Tak seperti dulu”. Yap!</p> <p> Mungkin frasa kata itu tepat untuk menggambarkan hilangnya jati diri konsep tata ruang di Bali yang mulai melupakan porsinya untuk lahan hijau. Tetapi masih ada beberapa masyarakat yang masih mempertahankan telajakan sebagai warisan budaya leluhurnya, salah satunya berada di desa Adat Gerih Abiansemal, Wayan Ganda merupakan pemilik rumah mengatakan “telajakan diperthankan selain merupakan kearifan lokal bali banhak manfaat yang bisa diberikan mulai dari tersedianya ruang hijau, sebagai daerah resapan itu merupakan segelintir manfaat yang dapat diberikan dengan dipertahankanya telajakan ini.</p> <p> Bahkan saya menggunakan ini menanam tanaman produktif atau menghasilakan seperti jagung dan ubi jalar” Ungkapnya Ida Bagus Bhisma Wiratma,S.H selaku Prebekel Abiansemal merasa bangga masih ada masyarakatnya tetap melestarikan telajakan, senada dengan wayan prebekel juga mengatakan jika telajakan diperthankan akan banyak dampak positif yang diberikan baik ke lingkungan ataupun pada manusianya sendiri, prebekel juga berharap akan semakin banyak yang sadar untuk memperhatikan tata ruang lingkunganya (015/KIMABS)</p>
Telajakan Sebagai Kearipan Lokal di Bali
05 Sep 2018