<div> Abiansemal 06/08/2018, Gempa bumi yang terjadi di daerah Lombok dan beberapa daerah di Bali yang berkekuatan 7 SR yang mengakibatkan bangunan-bangunan yang rata dengan tanah, menyisakan duka bagi kita semua sebagai warga Bali dan Indonesia umumnya. Bali adalah daerah yang penuh keunikan tersendiri, selain keindahan alam dan budayanya ada pula keunikan lain yang tetap tidak bisa dielakan seperti peristiwa bencana dan bahaya yang ada di suatu tempat, hingga muncul suatu kebiasaan di masyarakat yaitu memukul "kulkul" (kentongan) atau benda yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian.</div> <div>  </div> <div> Dulu sebelum teknologi ada seperti saat ini, tetua-tetua kita khususnya di Bali dulu memakai kulkul yang terbuat dari batang bambu atau kayu yang di lubangi sehingga kalau dipukul dapat mengeluarkan suara, difungsikan sebagai alat atau sarana untuk komunikasi mengirimkan sinyal sebagai suatu pertanda atau peringatan bahwa telah terjadi suatu keadaan yang berbahaya.</div> <div>  </div> <div> Seperti kejadian kemarin minggu 05/08/2018 sekitar pukul 7.30 saat gempa terjadi, beberapa warga desa Abiansemal keluar rumah dan secara spontan memukul kentongan atau benda-benda apapun yang dapat mengeluarkan bunyi sebagai suatu pertanda terjadi peristiwa bencana alam berupa gempa bumi. Menurut dari beberapa tetua yang sempat dimintai pendapatnya mengatakan,<em> "Hal tersebut dilakukan sejak dulu adalah sebagai sarana pemberitahuan kepada warga agar selalu waspada serta mengandung rasa kebersamaan dalam menghadapi suatu peristiwa".</em></div> <div>  </div> <div> Hal senada juga disampaikan oleh IB Bisma Wiratma SH selaku Perbekel Abiansemal, <em>"Sebagai warga Abiansemal hendaknya selalu tetap menjaga kebersamaan dan kewaspadaan sebagai langkah awal mengantisipasi suatu peristiwa yang dapat membahayakan kita semua". “Mari kita selalu siaga dengan kulkul di masing-masing rumah sekaligus untuk menjaga budaya alat komunikasi tradisional kita”.</em> pungkasnya.</div> <div> (008/KIMABS)</div>
Pukul Kulkul Tandakan Kewaspadaan
07 Aug 2018