<div> Abiansemal (04/06/2018)</div> <div> Bukan hanya sembahyang yang dilakukan umat  Hindu menjelang ataupun sesudah  hari raya Galungan. Namun beberapa kegiatan unik sebagai warisan tradisi turun-temurun dari leluhur, yang keberadaannya diterima secara estafet tanpa pernah diketahui asal usul maupun sejarahnya pun dilangsungkan menjelang ataupun sesudah hari raya Galungan .</div> <div>  </div> <div> Satu diantaranya yang dilakukan di Desa Adat Gerih Desa Abiansemal melalukan tradisi ngelawang atau melancaran. Minggu 3 Juni 208, Suara kulkul berbunyi pagi hari sekitar pukul 08.00 wita, pertanda seshunan akan <em>melancaran/Ngelawang.</em> Para umat sudah berkumpul di Pura Ratu Ngurah Sakti Agung untuk ngiring ataupun ngayah <em>Sesuhunan</em> melancaran ke masing-masing rumah yang ada di Desa Adat Gerih Abiansemal.</div> <div>  </div> <div> Menurut Kelian Desa Adat Gerih I Wayan Rencana mengatakan <em>" kegiatan melancaran mececingak ke masing-masing rumah di Desa Adat Gerih ini biasanya dilakukan sehabis manis Galungan dengan harapan umat diberikan keselamatan dan kesejahteraan," </em>Terangnya (015/KIMABS)</div>
Tradisi Melancaran Sesuhunan Pura Ratu Ngurah Sakti Agung
04 Jun 2018