<div> Abiansemal, 2/06/2018 Ngelawang atau lebih sering disebut Ngunya bagi krama adat banjar Aseman merupakan kegiatan yang rutin digelar setelah perayaan hari raya galungan, “ngelawang” berasal dari kata lawang yang berarti pintu, rumah kerumah atau bisa saja dari banjar ke banjar di wilayah desa adat Abiansemal. Ida Ratu Mas Alit merupakan Ida Betara tapakan yang berstana di Pura Taman Mesir diyakini sebagai manifestasi dari Ida Betara Siwa tedun mengelilingi desa Abiansemal melakukan prosesi <em>“ngelawang”</em> yang dipercaya sebagai suatu prosesi penolak bala, menghilangkan hal-hal yang tidak baik dari sisi niskala serta dapat mendatangkan berkah, keselamatan, ketenangan bathin dan kedamaian bagi umat Hindu khususnya krama desa adat Abiansemal.</div> <div>  </div> <div> Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari pagi hari dikala matahari sedang hangatnya hingga menjelang siang ketika panas sedang menghentak. Diiringi tetabuhan gamelan, Ida Betara Tapakan beserta krama banjar Aseman mulai berangkat dari Pura Taman Mesir menuju ke banjar-banjar di wilayah desa adat Abiansemal. Walau cuaca panas tidak mengurangi semangat krama adat banjar Aseman dan banjar adat lainnya yang kebetulan melakukan kegiatan yang sama.</div> <div>  </div> <div> Menurut Jero Mangku Kt Nadi, “Ngunya” ini digelar secara rutin setelah hari raya Galungan atau Kuningan, selain sebagai penetralisir hal-hal yang tidak baik secara niskala sekaligus dimaksudkan untuk merayakan kemenangan dharma melawan adharma”.</div> <div>  </div> <div> Hal senada juga disampaikan oleh Md Nada Sariada dan Putu Widiawan selaku prajuru adat dan dinas, <em>“kegiatan “Ngunya” berperan sebagai ajang silahturami antar krama banjar, baik dari banjar adat Aseman sendiri ataupun dari banjar adat lain yang ada di lingkungan desa adat Abiansemal”.</em></div> <div>  </div> <div> Ditempat terpisah IB Bisma Wiratma SH ketika dimintai pendapatnya mengatakan<em>,”Tradisi Ngunya atau Ngelawang ini diyakini akan selalu ajeg dan lestari, dan berharap kita selaku generasi saat ini harus ikut menjaga serta mempertahankan tradisi yang sudah ada dari jaman dahulu dan menjadi warisan budaya masyarakat Bali masa kini”.</em></div> <div> (008/KIMABS)</div>
Menolak Bala lewat Tradisi Ngunya atau Ngelawang
03 Jun 2018