<div> Abiansemal (30/05/2018)</div> <div>  </div> <div> Galungan merupakan hari suci yang bagi seluruh umat hindu adalah hari kemenangan dharma atas adharma, berbagai kegiataan adat keagamaan dilakukan dihari tersebut. Begitu juga di Abiasemal, ada berbagai kegiatan yang dilakukan, sehingga terlihat unik dan patut untuk dilestarikan. Salah satu kegiatan yang dilakukan krama banjar Keraman Abiansemal dihari Perayaan Galungan adalah Ngunya.</div> <div>  </div> <div> Ngunya merupakan kegiatan yang rutin dilakukan di setiap perayaan galungan kecuali bila banjar Sebel (ada kematian di banjar). Ngunya yang mana memiliki tujuan menurut Mangku Marsana adalah Ritual untuk menetralisir hal jahat yang ada di wilayah desa setempat, yang mama berdasarkan tattwa, yaitu pelaksanaan ngunya tersebut berasal dari salah satu kitab suci agama Hindu. Yaitu Siwa Gama, yang bertujuan untuk melawan hal yang jahat. "Sebenarnya sama saja seperti pelaksanaan ngelawang lainnya. Sebagai penetralisir sifat-sifat jahat, dan dianggap mengganggu warga,imbuhnya.</div> <div>  </div> <div> Acara yang dimulai dengan kegiatan nedunin Ida Bhatara Ratu Mas Sakti yang adalah merupakan Sesuunan yang berstana di Pura Desa Abiansemal yang dipimpin oleh Mangku Marsana. Setelah prosesi nedunin dan sembahyang bersama, barulah perjalanan Nguya dilakukan. Dengan mengambil rute Dari Pura Desa ke Pura Dalem Abiansemal dan dari Pura Dalem ke Pura Dalem Tunon (pura yang berada di kawasan banjar gunung Abiansemal),lalu kemudian balik ke Pura Desa Abiansemal.</div> <div>  </div> <div> Ajik Rah Edi salah satu krama banjar Keraman mengatakan kegiatan Ngunya secara sekala menurut dia adalah kegiatan dimana Ida Ratu Mas Sakti melakukan kunjungan ke saudaranya, tempat beliau berasal, seperti kita pada saat perayaan Galungan pasti akan pulang kekampung halangan untuk sembahyang dan bertemu sanak saudara. Mungkin seperti itulah kegiatan Ngunya ini dilakukan,imbuhnya.</div> <div>  </div> <div> Di temui ditempat terpisah Ida Bagus Bisma Wiratma S.E mengatakan apapun kegiatan yang dilakukan warganya terutama mempertahankan tradisi patut diaspresiasi, apalagi kegiatan tersebut bertujuan untuk menghilangkan gangguan niskala, dan mewujudkan desa Abiansemal damai secara sekala. Seperti yang dilakukan warga krama banjar keraman ini, patut untuk dipertahankan dari generasi ke generasi, karena kegiatan Ngunya seperti ini selain unik, tapi juga mengandung makna dan tujuan yang baik dan tentunya dapat mentralisir hal-hal negatif, tungkasnya. (006/KIMABS)</div>
Ngunya Ritual Penetralisir Hal Negatif Di Galungan
01 Jun 2018