<div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"> <span style="font-size: 12.8px;">Abiansemal (20/05/2018) </span></div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"> <span style="font-size: 12.8px;">Siapa yang tidak tahu tukang tempel batu paras merah. Salah satu mata pencarian masyarakat di Desa Abiansemal , khususnya di banjar Juwet banyak yang menggeluti pekerjaan ini. Sebut saja salah satunya yaitu i kadek murdana. I kadek murdana bersama tiga teamnya yaitu i nyoman redita, i ketut kekok, dan i kadek edi yang juga masyarakat dari banjar Juwet Abiansemal. Hampir setiap harinya bekerja sebagai tukang tempel batu paras merah. </span></div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"> Menurut I Kadek Murdana, selaku pemborong batu paras merah mengatakan "<em> Rata-rata kita dapat pekerja untuk membangun sebuah tembok pura, rumah, atau bangunan lainnya yang menggunakan batu paras merah. Untuk penawaran harga biasanya kita menghitung dari 1 meter tempelan batu paras merah yang digunakan, dan jenis pembangunan serta bahan yang digunakan. Kebanyakan masyarakat menyukai bangunan dengan hiasan serta ukiran batu paras merah yang dipadukan dengan batu paras abu".</em> Tuturnya. </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">  </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"> Disisi lain menurut Klian Dinas Banjar Juwet I Putu Eka Adnyana.SE mengatakan <em>" Dengan skill dan seni serta kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat, maka dengan itu kita bisa membuat sebuah pekerjaan tempel batu paras merah dengan berkelompok. Kita juga bisa membuat sebuah tender pekerjaan dan membagi tugas masing-masing dalam kelompok".</em> Tuturnya. </div> <div dir="auto" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"> (004/KIMABS) </div>