<div> Abiansemal (7/05/2018)</div> <div> Bertempat di mandalaning utama Pura Ratu Begawan Penyarikan yang berstana di Balai Banjar Aseman, Abiansemal kali kedua Ida Betara Ratu Mas Alit yang berstana di pura Taman Mesir melaksanakan prosesi Napak Pertiwi <em>( mesolah)</em> sehubungan dengan digelarnya Upacara Piodalan di pura Ratu Begawan Penyarikan.</div> <div>  </div> <div> Napak Pertiwi merupakan prosesi dimana Ida Betara Tapakan yakni Ida Betara Ratu Gede serta Ida Betara Ratu Lingsir yang merupakan personifikasi dari Ida Betara Sanghyang Siwa Pasupati yang diwujudkan dalam bentuk Barong Landung, tedun masolah dengan diiringi gamelan layaknya seperti tarian arja mengambil suatu lakon yang didalamnya mengandung cerita, petuah-petuah yang sarat makna yang dituangkan dalam tembang-tembang atau kidung suci. Tujuan dari Napak Pertiwi ini umumnya untuk menetralisir segala energi negatif secara niskala yang ada di alam ini serta mewujudkan pikiran dan prilaku kita dalam menjalani kehidupan di masyarakat serta mengindahkan alam lingkungan, sehingga dapat memberikan pancaran kedamaian dan kesucian.</div> <div>  </div> <div> Prosesi Napak Pertiwi dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 11.30 malam, diiringi gamelan gong suling yang dibawakan oleh sekehe gong alit Putra Darma Kanti. Suasana di pelataran mandala utama Pura Ratu Begawan Penyarikan telah dipenuhi oleh krama pemedek yang sedari awal telah duduk rapi guna menyaksikan Ida Betara Ratu Gede mesolah. Napak Pertiwi kali ini mengambil lakon Pemijilan Ratu Gede Barong Landung ditembangkan oleh para Sekehe Shanti Wahana Budi Dharma Gita dari Br.Aseman sendiri.</div> <div>  </div> <div> Pemijilan petapakan Ida Ratu Barong Landung awal mula dikisahkan sebuah kerajaan yang berada di daerah panorajan yang dipimpin oleh raja yang bernama Sri Aji Jaya Pangus, dalam memimpin beliau dikenal arif dan bijaksana hingga tersohor sampai ke negeri Cina karena wilayahnya begitu subur dan masyarakatnya sejahtera, kaya akan hasil alam. Mendengar hal itu datanglah saudagar Cina beserta anaknya yang cantik bernama Kang Cing Wi. Karena begitu cantiknya akhirnya Raja berniat untuk menikahi Kang Cing Wi.</div> <div>  </div> <div> Keinginan raja ditolak oleh Bhagawanta karena perbedaan keyakinan kalaupun raja memaksa maka akan terjadi bencana hebat yang akan melanda negeri. Tetapi raja tetap pada pendiriannya akhirnya menikahi Kang Cing Wi, Bagawanta pun meninggalkan kerajaan dan apa yang terjadi, bencana besar datang hingga menenggelamkan kerajaan, karena ingat dengan sang bhagawanta akhirnya raja kembali menemuinya sembari minta petunjuk. Sang Bhagawan memberi petunjuk agar mendirikan kerajaan baru, sesuai petunjuk Sang Bhagawan akhirnya Raja mendirikan kerajaan yang bernama Balingkang.</div> <div>  </div> <div> Karena lama tidak mempunyai keturunan akhirnya Sang Raja mencari pencerahan ditengah perjalanan sang raja bertemu dengan Dewi Danu dan merasa tertarik dengan kecantikan Dewi Danu akhirnya Raja Sri Jaya Pangus kembali memperistri Dewi Danu hingga mempunyai keturunan. Karena Sri Jaya Pangus tidak kunjung kembali, Kang Cing Wi pun merasa risau akhirnya pergi dari kerajaan guna menyusul Raja Jaya Pangus. Akhirnya ketiga nya bertemu, karena merasa dihianati oleh Raja Jaya Pangus maka Dewi Danu pun akhirnya murka dan mengutuk mereka berdua menjadi patung.</div> <div> Kedua pasangan ini merupakan sosok seorang pelindung, dimana semasa pemerintahannya Kerajaan Balingkang menjadi makmur, aman dan tenteram.</div> <div> Sri Jaya Pangus dan Kang Cing We juga disimbolkan sebagai pasangan yang memiliki cinta sejati. Untuk selalu mengenang jasa-jasa sang raja, maka rakyat Balingkang akhirnya memutuskan untuk memanifestasikannya ke dalam bentuk sebuah Barong Landung. Hingga ditengah masyarakat khususnya Br.Aseman,Abiasemal Pelawatan Barong Landung yang ada saat ini dimanifestasikan sebagai Ida Betara Siwa Pasupati yang senantiasa memberikan berkah dan perlindungan pada masyarakat banjar Aseman.</div> <div>  </div> <div> Menurut Jero Mangku Ketut Nadi selaku jan banggul Ida Betara Ratu Mas Alit mengatakan, '<em>' Untuk saat ini krama adat banjar Aseman selalu hidup rukun damai berdampingan dan diberkahi kesehatan tidak terlepas dari peran Beliau di Niskala yang senantiasa selalu melindungi kita semua". Di saat yang sama Perbekel Abiansemal IB Bisma Wiratma SH bersama Putu Widiawan dan Md Nada Sarida selaku Kelian Dinas Br.Aseman mengungkapkan , "Setiap manusia dilahirkan sama tidak ada yang sempurna, mari kita ambil nilai positifnya, sebagai seorang pemimpin dimasyarakat hendaknya selalu bersikap jujur, dalam mengayomi, melindungi hingga terwujud masyarakat yang aman, makmur dan tentram"</em>. pungkasnya.</div> <div> (008/KIMABS)</div>
Pemijilan Ratu Barong Landung lakon Napak Pertiwi di Pura Ratu Begawan Penyarikan Br.Aseman, Abiansemal.
09 May 2018