<div> Abiansemal (06/05/2018)</div> <div>  </div> <div> Upacara Melasti yang berlangsung Minggu pagi 6 Mei 2018 serta melibatkan ribuan warga Desa Adat Abiansemal telah memberikan nuansa keakraban diantara semua warga desa, tanpa melihat umur,  genre,  dan asal wilayah banjar.  Hal tersebut telihat dari kerja sama dan kekompakan diantara mereka dalam berbagai kegiatan yang dilangsungkan menjelang Karya Agung Piodalan Di Pura Dalem dan Prajapati Desa Adat Abiansemal. </div> <div>  </div> <div> Nuansa Kekompakan dan keakraban tersebut tergambar pula antara ST. Swakarya selaku kelompok kepemudaan Banjar Keraman dengan para krama Banjar Adat Keraman Abiansemal.  Bisa dikatakan rasa saling memiliki dan ingin menunjukan rasa bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa lah yang mendasari pemahaman yang sama diantara junior dan senior dua kelompok organisasi yang berada di Banjar Keraman tersebut. </div> <div>  </div> <div> Kekompakakan dan kerja sama diantara mereka sangat jelas terlihat ketika melakukan Ngayah Ngiring Ida Sesuunan Ratu Mas Sakti Melasti Ke Segara Batu Bolong.  Diacara Ngaturan Ayah tersebut tidak tampak ada yang membedakan antara junior dan senior, di sana sama-sama mengemban misi yang sama, yaitu menciptakan keharmonisan diantara mereka sehingga tujuan diadakannya upacara Melasti tercapai. Dan berharap kekompakan yang dulu terjaga dapat dipelihara turun-temurun. </div> <div>  </div> <div> Menurut Wayan Gani Paradista selaku ketua ST. Swakarya dirinya mengaku memang mewajibkan kesetiap anggotanya yang ngak sibuk harus ikut Nganyah Banjar,   baik diacara seperti ini maupun kegiatan lainnya.  Hal tersebut tentunya berdampak positif kepada para pemuda,  selain menunjukan kekompakan diantara Krama Banjar dan Sekaa teruna,  juga bertujuan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik lagi,  karena menyadari, ST. Swakarya tidak bisa berkembang jika tanpa bantuan dari krama banjar juga, begitu juga sebaliknya krama banjar pasti membutuhkan semangat yang muda dalam melangsukan berbagai kegiatan di banjar. Untuk upacara Melasti ini sendiri, kekompakannya terlihat ketika semua krama saling kerja sama dalam sesi ngiring Ida Sesunan,  ada yang menabuh gong,  ada yang membawa kober, tedung dan umbul-umbul,  dan untuk pemudi dan krama istrinya membawa berbagai Pratima pura dan Sesuunan untuk dibawa ke proses penyucian yanget berlangsung di Pantai Batu bolong. Dan diharapkan kekompakan yang telah berlangsung sekian lama ini dapat dipertahankan turun-temurun, imbuhnya. </div> <div>  </div> <div> Ditemui di tempat yang sama ketika ikut Nganyah Melasti Ida Bagus Bisma Wiratma selaku Perbekel Desa Abiansemal mengatakan <em>" dirinya merasa sangat senang melihat keakraban diantara warganya, kerja sama dan rasa saling memiliki untuk Ngaturang Ayah mencerminkan perwujudan ungkapan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa. Diharapakan kekompakan diantara mereka yang senior dan junior tidak ada hanya terjadi pada saat berlangsung kegiatan seperti ini,  akan tetapi berimbas ke kegiatan lainnya,  sehingga daat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan Desa Abiansemal bisa menjadi Kembang Di Bali," </em> imbuhnya.  (006/KIMABS)</div>
Nganyah Melasti, Momentum Menjalin Kekompakan Senior Dan Junior
06 May 2018