<div> Abiansemal (02/05/2018)</div> <div>  </div> <div> Warga Abiansemal tak asing lagi dengan keberadaan bengkel las di sekitar lingkungan desa. Pekerjaan ini bisa di katakan pekerjaan yang cukup beresiko tinggi dan berbahaya karena saat melakukan pengelasan selalu berhadapan dengan listrik bertegangan tinggi dan kilatan cahaya yang bisa merusak mata.</div> <div>  </div> <div> I Nyoman Guria yang kerap disapa Pak Man Guya salah satu warga Banjar Keraman yang memiliki bengkel las rumahan selalu dipenuhi orderan sangkar besi untuk ayam, bapak 2 orang anak ini menekuni pekerjaan sebagai tukang las sejak 8 tahun lalu hingga sekarang, bedasarkan penuturanya saat wawancara mengatakan <em>" pekerjaan ini lebih cocok dengan pribadi saya, peluangnya lebih menjamin dan pasti mendapat proyek untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ,pembuatannya bisa di request sesuai keinginan pembeli, dan saya siap mengerjakan sampai selesai" </em>teagasnya. Selain membuat sangkar, Pak Man Guya juga bisa membuat segala jenis pagar,  gerbang, pintu pura atau Mrajan yang berbagai bentuk dengan motif motif yang menarik. </div> <div>  </div> <div> I.B Bisma Wiratma SH selaku perbekel Abiansemal mengatakan <em>"saya sangat mendukung usaha usaha yang ada di sekitar desa karena terbentuknya usaha yang mandiri serta untuk memaksimalkan potensi desa abiansemal untuk menjadi desa yang mandiri, diharapkan bagi warga yang membutuhkan jasa dan produk Las bisa menghubungi pak man guya, selain dekat juga dapat menggerakan ekonomi masyarakat desa" </em>ujarnya.<span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">(016/KIMABS)</span></div>
Pak Man Guya Hidup Dalam Sangkar Besi
02 May 2018