<p> Abiansemal - (29/04/2018) Memelihara ternak baik sapi maupun babi pasti berhubungan dengan limbah. Limbah/Kotoran sapi maupun babi sering menimbulkan polusi udara. Bau yang dikeluarkan oleh dua jenis ternak ini<br /> cukup merepotkan.</p> <p> Lain halnya dengan Made Suartika, peternak kelahiran banjar Juwet, Abiansemal, Badung ini memanfaatkan limbah ternaknya untuk biogas yang hanya bermodalkan dua ekor sapi jantan dan tujuh ekor kucit(anak babi betina-red).<br />  </p> <p> <em>"Limbah yang dimanfaatkan yaitu air kencing dan kotoran ternaknya.Biogas yang dibuat olehnya tidak rumit, sangat sederhana. Bak pertama tempat pengoyakan kotoran yang tercampur air seni. Hal ini dilakukan karena kotoran sapi cukup keras dan padat maka dari itu perlu dikoyak. Setelah melalui proses pengoyakan selanjutnya disalurkan ke bak penampungan siap pakai(sumber gas siap alir/pakai). Setelah beberapa hari pemakaian diadakan pembuangan residu pada bak yang ketiga. Begitu prosesnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Gas yang dihasilkanpun sangat bagus," </em>jelas Made Suartika saat ditemui di tempat pembuatan biogasnya selasa, (25/4)</p> <p>            Hal ini disambut baik oleh perbekel desa Abiansemal, Ida Bagus Bisma Wiratma, S.H saat dimintai tanggapannya terkait giat inovatif seperti ini, <em>" Made Suartika sangat jeli melihat peluang. Dengan ternak yang dimiliki, limbah yang dihasilkan mampu diolah menjadi biogas. Mudah-mudahan bisa menginspirasi pada peternak lainnya sehingga mampu meningkatkan taraf hidup,</em> harap perbekel.(001/KIMABS)</p>
Di Abiansemal Kotoran Sapi Matangkan Nasi
29 Apr 2018