<p> <span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"> Abiansemal - ,(21/04/2018)<br /> <em>"Kalau sudah rejeki takkan lari kemana,"</em> kata kata yang sering kita dengar dari ucapan seorang pedagang. Rupanya hal itu terjadi pada diri Men Lempeh. </span><span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">Ternyata, musim kemarau  membawa berkah tersendiri baginya. Karena dalam sekali berjualan ia bisa meraup keuntungan 150.000 bersih. Es Men Lempeh sangat dikenal dikalangan penikmat minuman dingin. Lokasi berjualannya cukup strategis dan mudah dijangkau yaitu senggol pasar Kerta sari. </span></p> <div> <span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"><em>"Astungkara, es titiang wengi puniki telas dumogi benjang pateh sekadi puniki," </em>doa mantan penari joged era 80an penuh harap saat kami bertandang ke warungnya, rabu(18/4).</span></div> <div> <br style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;" /> <em><span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">     "Kiat usaha seperti ini sangat sedikit kita jumpai. Maka dari itu sebagai warga asli Abiansemal jangan gengsi. </span></em><span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"><em>Apapun usaha yang kita lakoni jika dilakukan dengan tekun, ulet dan pantang menyerah niscaya akan membawa berkah,"</em> terang perbekel saat diminta konfirmasi terkait minimnya pedagang lokal yang bergelut di dunia usaha seperti Men Lempeh(001/KIMABS)</span></div>
Mantan Penari Joged Jual Es
22 Apr 2018