<p> <span class="im" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">Abiansemal - (15/04/2018)</span></p> <p> <span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">Konsep menyama braya, salunglung sebayantaka diterapkan dalam konsep hidup bermasyarakat. Salah satunya adalah patus(urunan) kematian.</span><span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"> Patus kematian merupakan bentuk implementasi rasa sadar dan peduli terhadap warga yang mengalami musibah kematian yang diikat dalam suatu wadah krama adat suka duka. </span></p> <p> <span class="im" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">Di Banjar Dirgahayu salah satu penerapan patus ini dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Jumat,(13/4) krama banjar istri berbondong-bondong membawa patus ke balai banjar. Menurut kelian banjar adat Dirgahayu, I Wayan Wikan jaya,S.Pd, mengatakan, "Penerapan patus di tingkat banjar terutama terkait hal kematian disambut baik oleh warga. Patus sangat meringankan beban warga.  Disamping itu hal ini sebagai media pembelajaran bagi generasi muda dalam memahami bebantenan dan bagi generasi tua bisa sebagai ajang transformasi ilmu pengetahuan kepada generasi berikutnya," terang Wikan, seraya diamini oleh prajuru lainnya. </span></p> <p> <span class="im" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"><span style="font-size: 12.8px;">Lebih jauh ia mengatakan patus yang dibebankan kepada krama suka duka(status menikah) untuk kematian berupa jejahitan, 1 kilogram beras, dan uang tunai 10.000 rupiah. Uang ini akan dipergunakan untuk sesari bebantenan dibebankan kepada krama banjar istri yang sudah menikah.    </span></span></p> <p> <span class="im" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">Sedangkan patus lanang dikenakan kepada krama banjar lanang berupa uang tunai 10.000 rupiah yang akan dipergunakan untuk pembayaran jasa pembakaran, jika ada sisa uang dari pembayaran jasa tadi maka sisa uang tersebut akan dikembalikan kepada krama yang punya kematian.</span></p> <p> <span class="im" style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">Perbekel Desa Abiansemal, Ida Bagus Bisma Wiratma,S.H mengungkapkan bahwa "<em> patus merupakan implementasi dan semangat jiwa gotong royong warga terhadap sesama, rasa welas asih, senasib sepenanggungan dan toleransi antar sesama yang suatu ketika akan mengalami hal yang sama yaitu kematian. Pemerintah desa Abiansemal sangat peduli dengan hal ini dengan memberi bantuan sarana dan prasarana pendukung upakara". </em></span><span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;"><em>"Mari kita ajegkan agama Hindu, adat dan budaya Bali melalui konsep menyama braya,"</em> pinta perbekel.</span></p>
Patus, Implementasi Sadar Menyama Braya
15 Apr 2018