<p> Abiansemal 30/3/2018</p> <p> Tumpek landep jatuh setiap 210 hari tepatnya Saniscara Kliwon wuku Landep, dimana persembahan ditujukan untuk semua benda yang tajam seperti keris dan senjata pusaka lainnya. Kegiatan persembahan ini tidak luput dari sarana banten yang merupakan hal terpenting dalam jalannya suatu upakara.</p> <p> Demikian halnya seperti yang dilakukan oleh I Gst Ayu Purniati 49 thn, ibu yang keseharian sebagai ibu rumah tangga ini meraup rupiah dari berjualan banten Tumpek Landep, prosesnya dilakukan sendiri dirumah mulai dari <em>nyait</em> hingga <em>metanding</em> dan menghabiskan waktu selama 3-4 hari dengan total banten sebanyak 400 tanding.</p> <p> Menurut I Gusti Ayu Purniati <em>"semua banten yang tiang buat niki akan tiang jual langsung ke pasar mambal dan pasar badung pada jam 2 dini hari hingga habis dengan harga 5.000 per banten dan ada juga pesanan dari beberapa sekolah dan kantor-kantor yang harus tiang penuhi. Tiang juga tidak hanya buat banten tumpek landep saja tiap rainan tiang juga buat banten, contohnya : saraswati dan tumpek wayang, dll"</em>.</p> <p> <em> "Tidak ada salahnya berjualan banten seperti ini,  selain dapat menunjang perekonomian dalam keluarga juga bisa membuka lapangan kerja jika suatu saat menjadi usaha yang maju, saya sangat mendukung usaha ini".</em> Tutur I.B Bisma Wiratma S.H selaku Perbekel Desa Abiansemal sembari mengakhiri berita ini. (007/KIMABS)</p>
Giat Usaha, Meraup Rupiah Saat Tumpek Landep
31 Mar 2018