<div> Ibaratnya "Tamu Dadakan" yang datang tidak dijemput pulang pun tak diantar, begitu juga terlihat di kediaman salah satu warga Desa Abiansemal yang mempunyai upacara pewiwahan. Para warga berbondong-bondong mendatanggi rumah tersebut. Tradisi "Ngaba Jauman" dan "Medelokan" merupakan tradisi yang unik yang ada di lingkungan Abiansemal.</div> <div>  </div> <div>           Medelokan adalah rangkaian kegiatan warga banjar untuk mendatanggi  rumah salah satu warga yang punya kegiatan keagamaan dengan tujuan untuk membantu , menonton rangkaian upacara yang berlangsung. Dan kalau di desa Abiansemal dilakukan mulai dari tiga hari sebelum hari H dan di hari puncaknya sendiri. Medelokan biasanya merupakan inisiatif warga yang merasa berkerabat dengan yang punya kegiatan tanpa harus diundang.</div> <div>  </div> <div>            Dalam salah satu kegiatan Medelokan tersebut terdapat kegiatan Ngaba Jauman yang mempunyai arti adalah kegitan  para warga pada saat medelokan membawa jajan, bantal,sumping (nagasari) yang akan digunakan pada saat upacara "Mejauman" merupakan upacara kunjungan resmi religius kedua mempelai dari rumah keluarga pihak laki-laki (purusa) ke rumah keluarga pihak perempuan (pradana). Nama lain dari mejauman adalah : ngaba jaja, ngaba ketipat bantal, atau ngunya. </div> <div>  </div> <div>             Men Eka salah satu warga yang mendelokan mengatakan bahwa tradisi ini sudah lama berlangsung di desanya, ntah kapan dimulai yang jelas ini tradisi turun temurun yang menonjolkan rasa saling memiliki antar warga dan sangat kental nuansa kekeluargaannya, imbuhnya. Dan ditemui ditempat yang sama Ida Bagus Bisma Wiratma selaku prebekel  desa Abiansemal yang juga ikut medelokan mengatakan tradisi ini harus dipertahankan dan tidak boleh dihilangkan, karena tradisi mencerminkan warganya bersahaja dan mau saling membantu diantara warga, Karena saya melihat bukan hanya warga yang berasal dari banjar yang sama dengan yang punya kegiatan, tapi juga dari banjar lain,Imbuhnya. (006/KIMABS)</div>
Persaudaraan Yang Kuat, Tradisi Kental Bali
17 Oct 2019