<div> Abiansemal(22/09/2018)</div> <div> Makmur dalam kehidupan merupakan dambaan bagi setiap orang baik jasmani maupun rohani. Kemakmuran jasmani, terpenuhinya segala kebutuhan akan pangan, sandang, papan. Sedangkan makmur secara rohani, terpenuhinya impian dan harapan akan limpahan karunia akan kebesaran Tuhan, harmonisasi manusia dengan manusia dalam menjalankan sisi kehidupan dan damai bersama pada alam dan lingkungan yang memberikan kehidupan dan penopang kesuksesan dan kemakmuran yang abadi.</div> <div>  </div> <div> Sebagai bentuk dan pengharapan akan sebuah kemakmuran masyarakat di Bali(khususnya Hindu) membuat sebuah tempat sebagai perlambang akan sebuah kemakmuran di alam nyata yaitu, lumbung.</div> <div>  </div> <div> Lumbung disamping sebagai tempat menyimpan hasil palawija juga sebagai tempat pemujaan dewi kemakmuran,Dewi Sri. Namun seiring berkembangnya peradaban, bangunan ini kian hari kian menipis. Namun sedikit demi sedikit masyarakat mulai sadar betapa pentingnya sebuah lumbung dalam pekarangan atau rumah tangga. Hal yang melatarbelakangipun beraneka ragam. Yang kita harapkan adalah lumbung sebagai tempat pemujaan Dewa Kemakmuran, sebagai tempat penyimpanan hasil palawija dan penanaman konsep dasar akan arti sebuah kemakmuran, bukan sebagai perlambang status sosial semata agar dipandang sebagai orang makmur karena punya lumbung namun sejatinya belum makmur secara hakiki. Makmur yang empunya dan bukan kamuflase. (001/KIMABS)</div>
Lumbung, Konsep Awal Munuju Kemakmuran
23 Sep 2018