Abiansemal (05/09/2018) Upacara Dewa Yadnya adalah pemujaan atau persembahan sebagai perwujudan bakti kepada Hyang Widhi dalam berbagai manifestasinya, yang diwujudkan dalam bermacam-macam bentuk upakara. Bakti, bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kepada Hyang Widhi terhadap hamba-Nya dan mohon Kasih-Nya agar kita mendapatkan berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hidup dengan selamat. Upacara Dewa Yadnya dapat dilaksanakan di Sanggah atau Pemerajan, di Pura atau Khayangan-khayangan dan ditempat-tempat suci yang setingkat dengan itu. Upacara Dewa Yadnya dapat dilakukan pada tiap-tiap hari dan ada pula yang dilakukan secara periodik (berkala). Upacara Dewa Yadnya yang dilakukan setiap hari dapat dilaksanakan dengan melakukan Puja Tri Sandya dan Yadnya Sesa. Sedangkan Upacara Dewa Yadnya yang dilaksanakan secara periodik, dapat dilakukan pada hari-hari tertentu, misalnya kebaktian yang dilakukan pada Hari Galungan, Kuningan, Saraswati, Ciwarartri, Purnama, Tilem, Piodalan-piodalan dan lain sebagainya, demikian pula dengan mengadakan Tirtha Yatra ke tempat-tempat suci. Piodalan adalah wujud bhakti sebagai usaha untuk mencapai Jagadhita yang dalam babad Bali  juga disebut sebagai : petirtayan,  petoyan, dan  puja wali  Piodalan yang utamanya sebagai kelompok upacara Dewa Yadnya ini merupakan upacara yang ditujukan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Waça dengan segala manifestasinya yang pujawalinya dipimpin oleh seorang pemangku di tempat suci masing - masing dengan cara : nglinggayang atau  ngerekayang (ngadegang)  dalam hari - hari tertentu yang dilaksanakan dengan sembahyang bersama..  Arti kata "Piodalan" juga disebutkan berasal dari kata wedal yang artinya  ke luar,  turun atau dilinggakannya  yang dalam hal ini pengertiannya disebutkan,  Ida Sang Hyang Widhi Waça dengan segala manifestasinya yang keluar dari kahyangan dan dilinggakan atau distanakan menurut hari yang telah ditetapkan untuk tempat - tempat suci seperti : pemerajan/ sanggah, pura dll agar umat dapat melaksanakan persembahyangan. Pelaksanaan piodalan yang diawali dengan pesucian Ida Bhatara di Beji sebelum piodalan dilaksanakan, seluruh Arca atau pratima sebagai simbol Hyang Widhi yang sakral disucikan terlebih dahulu di pura beji bersangkutan oleh seluruh krama yang dipimpin oleh pemangku sebagai sulinggih di pura Beji tersebut. Seperti yang dikutip dalam Kalender Bali piodalan juga merupakan perayaan hari suci di pura yang biasanya dilakukan secara periodik baik berdasarkan atas sasih,, wuku atau pawukon dan lain-lain. (006/KIMABS)
Piodalan Bagian Dari Dewa Yadnya, Ungkapan Rasa Terima Kasih Kepada ISHWW
05 Sep 2018