Kembali

Nunas Ica Bukan Minta Materi, Tapi Kegembiraan

02 Sep 2018

·

Oleh : Desaabiansemal

·

3402 kali dibaca

Nunas Ica Bukan Minta Materi, Tapi Kegembiraan
Masyarakat Hindu di Bali umumnya punya istilah lokal yang sangat dalam maknanya. Jika bersembahyang ke pura yang dimohon adalah “nunas ica”. Istilah ini sudah sangat umum. “Nunas” artinya meminta atau memohon, “Ica” artinya tertawa. Jadi yang dimohon adalah tertawa. Jika kita bisa tertawa itu sudah pasti berarti sehat. Tak ada orang yang sakit dan bersedih yang tertawa. Tak ada pula orang yang mengalami bencana bisa tertawa.
 
Dalam doa-doa yang berkatagori mantram yang dilantunkan dalam pemujaan agama Hindu, aspek yang ditekankan bukanlah memohon materi, melainkan kepuasan rohani yang tidak bisa diukur dengan materi. Misalnya dalam suatu bait mantra dalam Kramaning Sembah yang berbunyi: Om Anugraha Manoharam, Dewa Datta Nugrahaka, Arcanam Sarwa Pujanam, Namah Sarwa Nugrahakam. Artinya: Oh Tuhan, Engkau yang menarik pemberi karunia, karunia pemberian dewata, pujaan semua pujaan, hamba memuja Dikau sebagai pemberi semua karunia.
 
Selain bertujuan memohon anugrah dan karunia dari semua dewata, pemujaan ini juga menganjurkan kita untuk selalu berpikir optimistis dalam kehidupan beragama. Menciptakan keharmonisan di antara sesama dan juga menciptakan lingkungan yang indah serasi serta nyaman di dunia ini.
Kita harus selalu bersikap optimistis di dalam kehidupan ini. Dengan memaknai kehidupan seperti itu, maka apapun yang kita terima harus disertai rasa syukur bahwa semuanya itu adalah karunia atau anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika kita dalam keadaan sakit pun, kita tak boleh bersikap pesimistis. Mungkin Tuhan punya maksud lain untuk memberi “karunia sakit”, misalnya, agar kita istirahat sejenak dari kerja keras selama ini. Dengan sikap seperti itu, maka kita menjadikan karunia Tuhan sebagai dasar kasih, maka sosok Tuhan adalah pemberi anugerah, penuh kasih sayang, maha pemaaf, dan sebagainya. Bukan Tuhan yang harus kita takuti.
 
Hindu mengajarkan kedamaian kepada pemeluknya lewat doa-doanya, maka kita harus berbangga menjadi penganut Hindu, karena agama ini selalu mengajarkan kehalusan budi pekerti dan terus berusaha hidup penuh dengan situasi yang nyaman dan damai. Itu juga menjadi anugrah atau karunia yang tiada tara. Seperti yang tersirat dalam bait-bait doa atau mantra Hindu, Tuhan tidak perlu ditakuti, Tuhan bukan penghukum. Tuhan adalah pemberi karunia “anugraha” bagi umat. (006/KIMABS)

Media (Foto atau Video)

Nunas-Ica-Bukan-Minta-Materi-Tapi-Kegembiraan_207484.jpg

02 Sep 2018

·

Desaabiansemal

·

3402 kali dibaca