<div> Nasi tumpeng sebenarnya simbol dari suatu perayan, baik itu perayaan keagamaan, adat, ulang tahun, hingga menyambut musiman. Kehadiran nasi tumpeng tidak pernah absen. Karena setiap perayaan selalu dimeriahkan dengan pemotongan nasi tumpeng. </div> <div>  </div> <div> Padahal awalnya, nasi tumpeng dibuat untuk memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para arwah leluhur (nenek moyang). Sebab tumpeng erat kaitannya dengan keadaan alam Indonesia yang banyak dipenuhi gunung berapi. Meski begitu, dahulu dan sekarang kehadiran nasi tumpeng tetap sama, yakni sebagai perwujudan rasa terimakasih pada Tuhan Yang Maha Kuasa.</div> <div>  </div> <div> Kehadiran nasi berbentuk kerucut yang disertai lauk pauk pilihan ini, begitu sarat makna filosofis yang indah. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Ari Presetiyo, SS,MSi, dosen Sastra Jawa di Universitas Indonesia, menurutnya nasi tumpeng merupakan bentuk representasi hubungan antara Tuhan dengan manusia dan manusia dengan sesamanya.</div> <div>  </div> <div> Secara etimologi dalam masyarakat Jawa, ditemukan bahwa kata <em>'tumpeng'</em> merupakan akronim dari kalimat<em> 'yen meTu kudu meMPENG',</em>"  yang berarti "<em>ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat". </em>Mungkin maksudnya adalah manusia ketika terlahir harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, tidak mudah putus asa.</div> <div>  </div> <div> Maka tak heran jika nasi tumpeng memiliki bentuk kerucut yang merepresentasi konsep ketuhanan dengan sesuatu yang besar dan tinggi, dan berada di puncak. Selain itu, bentuk yang menjulang ke atas juga menyimbolkan harapan agar tingkat kehidupan manusia semakin ‘<em>tinggi’ </em>alias sejahtera.</div> <div>  </div> <div> Nasi kerucut ini ditata di atas tampah yang beralaskan daun pisang. Di sekelilingnya tersaji lauk-pauk berjumlah 7 macam. Angka 7 dalam bahasa Jawa berarti pitu. Angka pitu ini artinyapitulungan (pertolongan). Tak hanya bentuk saja, penyajian nasi tumpeng beserta lauk pelengkapnya juga memiliki filosofi dan makna tertentu. Berikut ini makna dari setiap lauk pauk yang ada dalam setiap hidangan nasi tumpeng</div> <div> Sumber: Dr. Ari Presetiyo, SS,MSi, dosen Sastra Jawa di Universitas Indonesia. </div> <div> (004KIMABS) </div>
Sejarah Nasi Tumpeng.
12 Jun 2018